Selasa, 24 November 2009

Terjebak di Usia Pensiun.



Tidak semua orang siap menghadapi masa pensiun. Mengapa fenomena ini kerap terjadi?

Banyak orang menghadapi kesulitan di saat melakukan perencanaan pensiun. Hal ini terjadi antara lain karena mereka tidak jeli dalam mempertimbangkan resiko keuangan yang berhubungan dengan pensiun. Sebagai agen asuransi sekaligus perencana keuangan, kita punya tugas membantu klien mempersiapkan rancangan keuangan yang komprehensif.


Berikut ini, beberapa permasalah yang dihadapi kelompok usia pensiun:

1.Tidak memiliki dana simpanan yang cukup. Kebanyakan kepala keluarga lupa merencanakan dana pengganti guna mempertahankan kebutuhan hidup keluarga (survival need of the family), karena terhentinya penghasilan.

2. Tidak mengetahui secara pasti kapan penghasilan berhenti. Manusia boleh berencana, tetapi pada kenyataan pensiun bisa datang lebih cepat dari perkiraan, baik karena kesehatan dari diri sendiri, maupun pasangan harus dirawat karena kondisi kritis.


3. Karena panjang umur dan terlalu panjang umur. Minimal usia produktif dihitung sampai usia 65 tahun, hal ini untuk mempersiapkan pendapatan pada saat pensiun atas dasar kemungkinan ini.

4. Biaya pasca kondisi kritis. Dengan kemajuan dunia medis, maka kondisi kritis bisa dilewati oleh beberapa pasien. Tetapi sayangnya tidak banyak dari mereka yang bisa melanjuti hidup secara berkualitas karena kehabisan dana.


5. Pengaturan penarikan dana investasi. Banyak nasabah yang berpikir untuk menarik dana investasi disaat tidak dibutuhkan, hal ini sangat berbahaya. Sebaiknya dikalkulasi dan direncanakan agar nantinya disaat pensiun tetap ada aliran dana.

6. Memahami jenis investasi dan pengalokasiannya, investasi/penarikan bertahap adalah solusi yang baik dalam perencanaan keuangan, karena meratakan resiko.


7. Penasihat/perencana keuangan yang terpercaya. Sebaiknya minta nasihat dari perencanaan keuangan yang benar. Jangan tunggu setelah dana tersimpan lenyap atau berkurang.

8. Perkiraan sumber pendapatan. Seringkali nasabah berpikir bahwa apa yang dimiliki hari ini akan menjadi sumber pendapatan yang tidak ada habisnya, seperti investasi properti, usaha/bisnis, deposito, investasi saham dan sebagainya.
9. Inflasi. Seringkali nasabah berpikir, untuk jangka panjang, angka-angka yang diestimasikan tidak lagi memiliki nilai yang berarti di masa mendatang.

10. Pasangan yang hidup terlama. Perlu juga diperhitungkan kebutuhan bagi pasangan hidup yang ditinggalkan, yang harus menjalani sisa hidup dengan usia pensiun, karena tidak lagi dimungkinkan untuk mencari penghasilan sendiri.

Hal-hal yang terurai diatas sudah selayaknya menjadi perhatian dalam merencanakan pensiun. Sudahkah Anda mendiskusikan hal ini dengan perencana keuangan Anda? Segera hubungi mereka, dan evaluasi kembali apa yang sudah Anda miliki saat ini, sebelum terlambat.

Chendra S.Kom
Prudential Financial Advisor



3 komentar:

putra linggau mengatakan...

mitivasi yang luar biasa sobat...keren abis..tetap semangat menggapai cita-cita

muktiali mengatakan...

wah mantap sobat...

widodo dc mengatakan...

semoga hari tuaku bahagia

AdBrite

Followers